Jumat, 29 November 2013

Konsep Dasar Difusi Inovasi dalam Kajian Komunikasi

Konsep Dasar Difusi Inovasi dalam Kajian Komunikasi
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Difusi Inofasi
yang dibina oleh Dra. Endang Sriredjeki M, Si
Oleh:
Kelompok 2 PLS OFF A 2012
Auliya Aziza                                       120141411477
Eka Yulina Rachmawati                      120141411478
Lenny Herdina                                   120141400971
Putri Mentari                                      120141411479
Ramadhani                                         120141411481
Rima Kusuma  Wardayani                  120141411500
Septya Nova Triwijayanti                   120141411474



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
November 2013






Konsep Dasar Difusi Inovasi dalam Kajian Komunikasi

A.    Difusi
Difusi adalah proses dimana inovasi tersebar melalui saluran komunikasi  ke dalam suatu sistem sosial. Hal ini sesui dengan pendapat Hanafi (dalam Rogers: 35) berpendapat proses difusi merupakan proses pengkomunikasian inovasi melalui saluran-saluran dalam waktu tertentu bagi para anggota sistem sosial. Pada proses menyebaran pesan-pesan dari gagasan baru, diperlukan kerjasama antara pemberi pembaharuan dengan peranan pemimpin atau tokoh masyarakat dan masyarakat yang menerima perubahan tersebut.
B.     Inovasi
Inovasi menurut Ragers (dalam reniekurniati.blogspot.com/2010) adalah “an idea, practice, or object perceived as new by the individual.” (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu).  Jadi inovasi adalah suatu gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang atau satuan pengguna lain. Sealama itu berkenan dengan perilaku manusia, tidak terlalu dipersoalkan apakah suatu ide itu “secara objektif” baru (seandainya ukuran dengan selang waktu sejak pertama kali digunakan atau ditemukan) atau tidak. Pandangan seseorang tentang kebaruan suatu ide menentukan reaksinya terhadap ide tersebut. apabila ide itu dipandang baru oleh seseorang maka itu adalah inovasi. Proses inovasi adalah proses dijalani seseorang atau seorang/ unit adopsi lain mulai dari pertama kali mengenal inovasi kemudian menyikapi, mengambil keputusan untuk memakai (mengadopsi atau menolaknya dan melakukan penggunaan ide baru). Dari proses inovasi yang terjadi dapat mengakibatkan suatu perubahan sistem sosial yang ada di masyrakat, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Rogers (dalam Hanafi: 1983) bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat sehingga merubah pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.


C.    Difusi Inovasi
Difusi Inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.
Dengan demikian diadopsinya suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh partisipan komunikasi dan saluran komunikasi. Saluran komunikasi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam proses penyebaran inovasi, karena melalui itulah inovasi dapat tersebar kepada anggota sistem sosial. Pada tahun 1968 dengan jumlah publikasi difusi komunikasi sebanyak 87 buah (8% dari keselurahan) telah menduduki peringkat kedua (setelah tradisi sosiologi pedesaan) dalam tradisi penelitian difusi penelitian ilmu komunikasi. Penelitian difusi telah mulai ada sebelum bidang akademik penelitian komunikasi lahir. Penelitian komunikasi  mulai tumbuh, terutama disekitar kajian tentang tentang effek komunikasi massa hal ini di ungkapkan oleh Rogers(1983:65). Salah satu keuntungan khusus tradisi penelitian komunikasi adalah bahwa dapat menganalisis segala jenis difusi inovasi.
Menurut Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial.
1.                 Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
2.                 Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
3.                 Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
4.                 Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
D.    Saluran komunikasi
Komunikasi adalah tercapainya suatu pemahaman bersama atau yang biasa disebut mutual understanding antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu (dalam reniekurniati.blogspot.com/2010). Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa proses divusi inovasi dipengaruhi oleh saluran komunikasi.Dalam tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi tertentu juga memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan jenis saluran komunikasi lain.
Ada dua jenis kategori saluran komunikasi yang digunakan dalam proses difusi inovasi, yakni saluran media massa dan saluran antarpribadi atau saluran lokal dan kosmopolit. Saluran lokal adalah saluran yang berasal dari sistem sosial yang sedang diselidiki. Saluran kosmopolit adalah saluran komunikasi yang berada di luar sistem sosial yang sedang diselidiki. Media massa dapat berupa radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan saluran antarpribadi dalam proses difusi inovasi ini melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih individu yang biasanya memiliki kekerabatan dekat.
Hasil penelitian berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan beberapa prinsip sebagai berikut:
a.       Saluran komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi. Hal ini disebabkan saluran komunikasi massa dapat membentuk awareness secara serempak dalam waktu yang dikatakan cukup singkat dibandingkan dengen efek komunikasi antarpribadi.
b.      Saluran kosmopolit lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran lokal relatif lebih penting pada tahap persuasi.
c.       Saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar pribadi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter). Sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, golongan adopter awal menyukai ide-ide baru tanpa perlu persuasi yang berlebihan sehingga media massa saja sudah cukup membuat mereka mau mengadopsi sebuah inovasi berbeda dengan orang-orang dari golongan adopter akhir, karakteristik mereka yang kurang menyukai risiko menyebabkan komunikasi antarpribadi yang paling bekerja dengan baik. Mereka cenderung melihat atau berkaca pada orang-orang disekitar mereka yang sudah menggunakan inovasi tersebut dan apabila berhasil mereka baru mau mengikutinya.
d.      Saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan denan saluran lokal bagi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir
Metode komunikasi massa seperti penggunaan iklan memang dapat menyebarkan informasi tentang inovasi baru dengan cepat tetapi hal tersebut tidak lantas dapat begitu saja membuat inovasi baru tersebut diadopsi oleh khalayak. Hal itu dikarenakan diadopsi tidaknya inovasi baru  terkait dengan masalah resiko dan ketidakpastian. Disinilah letak pentingnya komunikasi antarpribadi. Orang akan lebih percaya kepada orang yang sudah dikenalnya dan dipercayai lebih awal atau orang yang mungkin sudah berhasil mengadopsi inovasi baru itu sendiri, dan juga orang yang memiliki kredibilitas untuk memberi saran mengenai inovasi tersebut. Hal tersebut digambarkan oleh ilustrasi kurva dibawah ini yang menggambarkan bahwa komunikasi interpersonal menjadi begitu sangat berpengaruh dari waktu ke waktu dibandingkan dengan komunikasi massa.( online dalam reniekurniati.blogspot.com/2010)







Daftar Rujukan
Hanafi, Abdillah, Floyd.1981. Memasyarakatkan “ IDE- IDE BARU”. Surabaya. Usaha Nasional.
Rogers, Everett. M, penerjemah Abdillah Hanafi. 1983. Difusi Inovasi “ Penyebaran ide-ide baru ke masayrakat” Pusataka Ribadi.
Renie’s. 2010. Difusi Inofasi.  (Online  dhttp://reniekurniati.blogspot.com/2010/11/difusi-inovasi.html. diakses pada 12 September 2013)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar