Konsep Dasar Difusi Inovasi dalam
Kajian Komunikasi
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Difusi
Inofasi
yang
dibina oleh Dra. Endang Sriredjeki M, Si
Oleh:
Kelompok 2 PLS OFF A 2012
Auliya Aziza 120141411477
Eka Yulina Rachmawati 120141411478
Lenny Herdina 120141400971
Putri Mentari 120141411479
Ramadhani 120141411481
Rima Kusuma Wardayani 120141411500
Septya Nova Triwijayanti 120141411474
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
November 2013
Konsep Dasar Difusi Inovasi dalam
Kajian Komunikasi
A.
Difusi
Difusi
adalah proses dimana inovasi tersebar melalui saluran komunikasi ke dalam suatu sistem sosial. Hal ini sesui
dengan pendapat Hanafi (dalam Rogers: 35) berpendapat proses difusi merupakan
proses pengkomunikasian inovasi melalui saluran-saluran dalam waktu tertentu
bagi para anggota sistem sosial. Pada proses menyebaran pesan-pesan dari
gagasan baru, diperlukan kerjasama antara pemberi pembaharuan dengan peranan
pemimpin atau tokoh masyarakat dan masyarakat yang menerima perubahan tersebut.
B.
Inovasi
Inovasi
menurut Ragers (dalam reniekurniati.blogspot.com/2010) adalah “an idea, practice, or object perceived as
new by the individual.” (suatu gagasan, praktek, atau benda yang
dianggap/dirasa baru oleh individu). Jadi inovasi adalah suatu gagasan, tindakan
atau barang yang dianggap baru oleh seseorang atau satuan pengguna lain.
Sealama itu berkenan dengan perilaku manusia, tidak terlalu dipersoalkan apakah
suatu ide itu “secara objektif” baru (seandainya ukuran dengan selang waktu
sejak pertama kali digunakan atau ditemukan) atau tidak. Pandangan seseorang
tentang kebaruan suatu ide menentukan reaksinya terhadap ide tersebut. apabila
ide itu dipandang baru oleh seseorang maka itu adalah inovasi. Proses inovasi
adalah proses dijalani seseorang atau seorang/ unit adopsi lain mulai dari
pertama kali mengenal inovasi kemudian menyikapi, mengambil keputusan untuk
memakai (mengadopsi atau menolaknya dan melakukan penggunaan ide baru). Dari
proses inovasi yang terjadi dapat mengakibatkan suatu perubahan sistem sosial
yang ada di masyrakat, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Rogers
(dalam Hanafi: 1983) bahwa perubahan sosial terjadi
karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat sehingga
merubah pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk
mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
C.
Difusi
Inovasi
Difusi
Inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru
dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus
dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu
yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada
sekelompok anggota dari sistem sosial. Tujuan utama dari difusi inovasi adalah
diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan
masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa
individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.
Dengan
demikian diadopsinya suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh partisipan
komunikasi dan saluran komunikasi. Saluran komunikasi dapat dikatakan memegang
peranan penting dalam proses penyebaran inovasi, karena melalui itulah inovasi
dapat tersebar kepada anggota sistem sosial. Pada tahun 1968 dengan jumlah
publikasi difusi komunikasi sebanyak 87 buah (8% dari keselurahan) telah
menduduki peringkat kedua (setelah tradisi sosiologi pedesaan) dalam tradisi
penelitian difusi penelitian ilmu komunikasi. Penelitian difusi telah mulai ada
sebelum bidang akademik penelitian komunikasi lahir. Penelitian komunikasi mulai tumbuh, terutama disekitar kajian
tentang tentang effek komunikasi massa hal ini di ungkapkan oleh Rogers(1983:65).
Salah satu keuntungan khusus tradisi penelitian komunikasi adalah bahwa dapat
menganalisis segala jenis difusi inovasi.
Menurut
Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok,
yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu,
dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial.
1.
Inovasi (gagasan, tindakan atau barang)
yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur
secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
2.
Saluran komunikasi, adalah alat untuk
menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi
dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan
tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien,
adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap
atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling
tepat adalah saluran interpersonal.
3.
Jangka waktu, yakni proses keputusan
inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau
menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi
waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan
keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih
lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam
sistem sosial.
4.
Sistem sosial merupakan kumpulan unit
yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan
masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
D.
Saluran
komunikasi
Komunikasi adalah
tercapainya suatu pemahaman bersama atau yang biasa disebut mutual
understanding antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan
(dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu (dalam
reniekurniati.blogspot.com/2010). Seperti yang telah dijelaskan pada poin
sebelumnya bahwa proses divusi inovasi dipengaruhi oleh saluran komunikasi.Dalam
tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran
komunikasi tertentu juga memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan
jenis saluran komunikasi lain.
Ada dua jenis kategori
saluran komunikasi yang digunakan dalam proses difusi inovasi, yakni saluran
media massa dan saluran antarpribadi atau saluran lokal dan kosmopolit. Saluran
lokal adalah saluran yang berasal dari sistem sosial yang sedang diselidiki.
Saluran kosmopolit adalah saluran komunikasi yang berada di luar sistem sosial
yang sedang diselidiki. Media massa dapat berupa radio, televisi, surat kabar,
dan lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang
banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan saluran antarpribadi dalam
proses difusi inovasi ini melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka
antara dua atau lebih individu yang biasanya memiliki kekerabatan dekat.
Hasil penelitian
berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan beberapa prinsip sebagai
berikut:
a. Saluran
komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran antar
pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi. Hal ini
disebabkan saluran komunikasi massa dapat membentuk awareness secara serempak
dalam waktu yang dikatakan cukup singkat dibandingkan dengen efek komunikasi
antarpribadi.
b. Saluran
kosmopolit lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran lokal relatif lebih
penting pada tahap persuasi.
c. Saluran
media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar pribadi bagi
adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter).
Sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, golongan adopter awal menyukai
ide-ide baru tanpa perlu persuasi yang berlebihan sehingga media massa saja
sudah cukup membuat mereka mau mengadopsi sebuah inovasi berbeda dengan
orang-orang dari golongan adopter akhir, karakteristik mereka yang kurang
menyukai risiko menyebabkan komunikasi antarpribadi yang paling bekerja dengan
baik. Mereka cenderung melihat atau berkaca pada orang-orang disekitar mereka
yang sudah menggunakan inovasi tersebut dan apabila berhasil mereka baru mau
mengikutinya.
d. Saluran
kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan denan saluran lokal bagi bagi
adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir
Metode komunikasi massa
seperti penggunaan iklan memang dapat menyebarkan informasi tentang inovasi
baru dengan cepat tetapi hal tersebut tidak lantas dapat begitu saja membuat
inovasi baru tersebut diadopsi oleh khalayak. Hal itu dikarenakan diadopsi
tidaknya inovasi baru terkait dengan
masalah resiko dan ketidakpastian. Disinilah letak pentingnya komunikasi
antarpribadi. Orang akan lebih percaya kepada orang yang sudah dikenalnya dan
dipercayai lebih awal atau orang yang mungkin sudah berhasil mengadopsi inovasi
baru itu sendiri, dan juga orang yang memiliki kredibilitas untuk memberi saran
mengenai inovasi tersebut. Hal tersebut digambarkan oleh ilustrasi kurva
dibawah ini yang menggambarkan bahwa komunikasi interpersonal menjadi begitu
sangat berpengaruh dari waktu ke waktu dibandingkan dengan komunikasi massa.(
online dalam reniekurniati.blogspot.com/2010)
Daftar
Rujukan
Hanafi, Abdillah, Floyd.1981. Memasyarakatkan “ IDE- IDE BARU”. Surabaya. Usaha Nasional.
Rogers, Everett. M, penerjemah Abdillah Hanafi.
1983. Difusi Inovasi “ Penyebaran ide-ide
baru ke masayrakat” Pusataka Ribadi.
Renie’s. 2010. Difusi
Inofasi. (Online
dhttp://reniekurniati.blogspot.com/2010/11/difusi-inovasi.html. diakses
pada 12 September 2013)